Halo sobat lanskapdigital.com, bolehkah kecerdasan buatan Ai menggantikan editor video dengan dunia teknologi yang semakin berkembang? Teknologi terkini dan digital telah membawa keupayaan kecerdasan buatan ke peringkat. Seterusnya proses automasi perisian pengeditan video akan dapat meminimumkan beban kerja editor video manusia, dan membuat proses editing video lebih mudah diakses.
Akan tetapi persoalannya, bolehkah proses editing video atau teknologi editing video berbentukan kecerdasan buatan dapat menggantikan editor video manusia sepenuhnya? Disini saya akan membahas topik ini secara ringkas, dan memberi anda jawaban yang paling relevan, untuk artikel kali ini saya terangkan mengapa anda perlu memilih Ai sebagai alternatif untuk mengedit manual video. Ai editing video ialah satu set file dalam perangkat, ia menggunakan sistem komputer untuk mengekstrak menerangkan dan memahami isi video.
Berikut 3 Kecerdasan Software Ai Asisten Editing Video
Teknologi kecerdasan buatan Ai bisa membuat lebih bagus dan proses pengeditan yang lebih mudah, apabila editor ingin mencipta dan menyesuaikan video dengan teknologi Ai, ini hanya boleh melakukan beberapa fungsi pengeditan dengan Ai. Seperti memangkas, pemotongan, membelah, dan menambah bagian video yang berbeda.
Berbagai situs proses produksi dan distribusi dapat ditangani oleh kecerdasan, buatan teknologi Ai telah mampu memfilmkan, mengedit, atau menyesuaikan, dan berbagi klip video kalian secara online. Kalian dapat membuat video yang berkesan dan menarik, dengan mempersonalisasi video, dengan adanya teknologi Ai apa yang dapat digunakan untuk editing video memberikan cara kreatif untuk membuat video lebih menarik.
1. Tantangan Editor Video
Untungnya perangkat lunak pengedit video Ai yang dapat diimplementasikan dalam aplikasi seluler, menggunakan editor video sdk adalah maka dengan tugas ini jauh lebih mudah, teknologi dapat menambah video kamu dengan efek Ai yang berbeda. Seperti filter wajah dan warna topeng, ai sentuhan wajah dan lebih banyak lagi, fitur ini akan membuat video lebih menarik, yang mengarah ke kemungkinan lebih tinggi untuk dibagikan di populer jejaring sosial
2. Membuat proses pengeditan video jauh lebih mudah
Beberapa orang tidak ingin mengedit video, karena menurut mereka itu adalah sesuatu yang teknis dan rumit seperti membuat code program aplikasi, pentagon kecerdasan buatan dapat mengubah persepsi ini teknologi dapat melakukan berbagai aktivitas pengeditan video seperti menambahkan audio trimming atau cutting, concatenation, time, lapse recording, dan masih banyak lagi fungsi ini yang tersedia.
Di tik-tok dan instagram membuat proses pembuatan video berkualitas tinggi menjadi lebih mudah dari sebelumnya, bahkan dapat digunakan oleh remaja tanpa pengetahuan profesional tentang teknik pengeditan video.
3. Dapat digunakan untuk mengekstrak konten secara otomatis
Dari video Ai perangkat lunak pengeditan video berbantuan dapat digunakan untuk secara otomatis, mengekstrak sebagian video dari sumber tertentu, ini dilakukan dengan menganalisis konten yang terakhir untuk menentukan sorotannya berdasarkan kehadiran orang-orang, tindakan mereka, dan keterlibatan emosional yang dapat diekstraksi dari materi yang diekstrak. Kemudian digunakan untuk membuat video baru yang menghemat waktu dan upaya pembuat video, mengapa pengeditan video berteknologi Ai tidak akan pernah menggantikan sentuhan manusia, meskipun semua kelebihannya Ai ini perangkat lunak pengeditan video belum cukup canggih untuk sepenuhnya menggantikan input manusia.
Editor konten akan tetap perlu campur tangan dalam proses, karena tidak seperti program, orang memiliki kreativitas pembuat konten dapat merancang skrip tertentu. Untuk video di masa depan Ai perangkat lunak pengedit video di sisi lain dapat menghidupkan ide kreatif mereka untuk mengubahnya menjadi video yang lengkap, dapat memahami emosi, itu di izinkan mereka membuat video yang menarik secara emosional, tidak seperti mesin yang bisa dikendalikan oleh manusia. Lihat gambar yang lebih besar di balik video, mereka dapat memahami sisi sensitifnya dan membuat keputusan masing-masing berdasarkan emosi, memiliki persepsi pribadi tentang pengalaman mereka sendiri tidak seperti mesin, setiap manusia dapat menafsirkan video dengan caranya sendiri yang unik.
Post a Comment